Dari sekian ragam atribut penyemai rasa
Pun pola matrix ambiguitas yang memancar di udara
Aku sudah bisa aku mencium ada sesuatu yang (sengaja) di jaga.
Mulai dari tata cara, olah gaya bahasa, pilihan kata hingga kerlingan mata
Namun seolah waktu tak memihak untuk aku dan mereka
Karena yang aku sendok, justeru bukan salah satu dari mereka
Pun jauh sekali dari pilihan-pilihan yang selama ini aku tebar di kepala.
.
Benar adanya bahwa manusia hanya bisa menyodorkan rencana
Namun tak berwenang untuk bisa seeanaknya menjadikan semua hal itu terjadi, sesuka hati saja.
.
Sendokku sudah memilihnya.
Dan aku hanya berusaha sebisanya untuk menjadikan ini sebagai yang pertama dan terakhir kalinya.
.
Terima kasih pilihan,
Kau tak aku sendok bukan karena kau tak menggugah selera
Melainkan caraku dalam menyendok saja yang agak lain dari biasanya
Karena tiap hal sulit yang aku punya,
Yang aku lakukan hanya meminta arahan lewat kejadian yang di izinkan Tuhan saja.
.
Foto ilustrasi : Unsplash.com