Aku limbung dengan isi takaran cangkirku
Dengan padu padanan warna juga rasa yang aku sendiri tak mengerti seperti apa
Dan untuk apa semua ini bersemayam di cangkir hidupku.
Seperti ada takaran yang berubah
Entah akibat dari pengurangan atau justeru pelebihan yang tak begitu aku sadari kehadirannya
Aku tak mengerti mengapa
Disaat aku ingin kembali untuk bekerja di lahan yang aku suka
Angin kencang kembali menerpa
Membawa seonggok hawa panas yang membuat kebunku kembali kerontang tak berdaya
Gunung kebencian yang selama ini aku simpan rapat
Kadang kala memaksa untuk memuntahkan hal yang selama ini begitu aku jaga.