Ketika aku berkeinginan
Aku pun berucap kepada Tuhan
Yang beberapa saat kemudian
Seolah Tuhan meng-iya-kan
Lalu aku pun meneruskan perjalanan
Seolah tanpa ada beban.
.
Dalam mencapai inti tujuan
Ada sedikit rasa yang menguat dari kebimbangan
Membuatku seraya kembali mudah dibutakan
Oleh syak wasangka yang menyesatkan
.
Sesaat kemudian aku melipir untuk mempertanyakan
Hingga setidaknya mampu membuatku merasa nyaman
Namun yang ku temui hanya sekedar harapan hati yang menjemukan
Jauh dari melegakan seperti yang kubayangkan
Bahkan semakin memperjelas keburaman
.
Pada akhirnya aku putuskan untuk menarik diri saja dari perempatan jalan
Sambil mencurigai berbagai hal penyebab datangnya kegagalan
Kemudian tibalah segerombol hujan
Yang membuatku kembali tersadarkan
Ternyata jawabannya hanyalah sekedar estetika dari kesederhanaan
Yakni, yang apabila sedang memperdendangkan sebuah nyanyian harapan
Jangan meminta Tuhan untuk segera mengabulkan
Karena tanpa kau minta pun, jika hal tersebut baik untuk si pemunajat, sudah tentu dan pasti diberikan
Namun jika keadaan tidak seperti yang diinginkan
Setidaknya sekedar menerima, bahwa Tuhan adalah Maha Mendengarkan
Karena sisanya adalah tinggal berpulang pada bilik yang disapa, kepercayaan.